Hari itu hari minggu, ketika sebuah kabar tidak mengenakkan datang. Ada sebuah insiden yang menyebabkan saya harus terbang dan menginjakkan kaki pertama kali di Pulau Alor. Pulau yang tidak terlalu besar yang terletak di ujung rangkaian kepulauan di timur Pulau Flores. Lebih jelasnya mungkin bisa dilihat di peta berikut ini:
Perjalanan ke pulau ini sedikit memacu adrenalin ketika pesawat bermanuver saat hendak mendarat, ditambah pendeknya landasan sehingga memaksa pesawat berhenti sedikit kasar dan mengkhawatirkan.
Kesan pertama kali tiba di Bandara Mali tidak jauh berbeda dengan bandara-bandara lain di nusa tenggara, bandara kecil namun bersahaja. Saya dijemput untuk menuju lokasi insiden. Sepanjang perjalanan, bibir pantai menyambut dengan deraian ombaknya, deretan pohon kelapa terlihat saling mengipasi karena angin memang cukup kencang siang itu.
Pulau Alor jika dilihat dalam peta mirip (dimirip-miripkan) dengan naga, karena ada bagian kepala naga yang memiliki mulut memanjang dimana ibukota kabupaten nya terletak di pangkal mulut tersebut. Kalabahi nama ibukotanya. Untuk fasilitas akomodasi di Pulau Alor memang masih belum banyak pilihan dan tergolong sederhana, namun diantara beberapa, terdapat homestay yang cukup menarik. Homestay tersebut terletak di Pulau Kepa, pulau yang ada di ujung mulut naga. Pulau tersebut seolah-olah seperti akan dimakan oleh Pulau Naga ini. Untuk ke Pulau tersebut hanya sekitar 10 menit menyeberang dengan kapal kecil dan walaupun dikelola oleh ekspatriat, namun tarifnya masih sangat terjangkau. Bagi yang masih penasaran mungkin tidak ada salahnya menyambangi tautan berikut
Di pulau ini belum ada restoran, baru ada rumah-rumah makan yang menyediakan berbagai menu, tapi kebetulan banyak juga yang menyediakan masakan jawa, sehingga tidak perlu khawatir terjadi shock culture buat lidah saya. Ikan-ikan disini juga patut jadi bahan pertimbangan, karena selain segar, mungkin akan ditemui jenis-jenis ikan yang agak asing di telinga, namun untuk rasa tidak dijamin untuk tidak nambah.
Menurut cerita, Pulau Alor ini terkenal dengan dunia bawah lautnya yang sangat indah. Banyak spot-spot diving yang diminati oleh turis mancanegara, namun buat saya yang masih awam dalam dunia perdiving-an, saya cukup bersnorkle ringan di pantai. Pantainya juga menawan mata, air laut yang jernih kebiruan, pepohonan, dan landscape perbukitan di belakangnya, membuat waktu seakan berhenti, dan terbisik dalam hati “betapa indahnya negeri ini”.
Sedikit oleh-oleh dari Pulau Alor..
3 comments:
hedeeeh... saya pengen banget tu ke alor. tempat divingnya masih pristine gitu katanya. pesawatnya tapi cuma ada dari kupang ya? >.<
iya nggi, pesawatnya cuma ada dari kupang,,, kalau mau kesini kabarin ya.
Ku jg pengen bgd ksana
Post a Comment