Monday, September 05, 2011

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H

bagi yang merayakan, mohon maaf lahir dan batin, semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT.

aamiin

Sunday, August 28, 2011

H-2 Lebaran

tidak terasa, bulan ramadhan sebentar lagi akan usai. dan untuk tahun ini saya tidak akan merayakan lebaran bersama keluarga, karena diberikan amanah untuk mengawasi penyaluran BBM di wilayah NTT. sedih sebenarnya, akan tetapi rekan-rekan disini, walaupun agama kita berbeda, tetap bersemangat untuk membantu saya menyiapkan open house pas hari-H lebaran.

kondisi di kupang sendiri sebenarnya saya cukup kaget, karena saya sangat khawatir tidak dapat merasakan suasana bulan puasa di kota yang mayoritas memeluk agama nasrani ini. akan tetapi ketika hari pertama puasa,, ternyata disini juga banyak pasar-pasar kaget yang menjual berbagai macam menu buka puasa, berwarna-warni, dan membuat orang yang berpuasa "lapar mata". hahaha. walaupun mungkin tidak seramai dan sevariatif di jawa, tapi pasar-pasar dadakan ini juga menjadi hiburan terendiri untuk masyarakat kupang pada umumnya, karena di hari biasa tidak ada yang menjual seperti ini.suasana masjid-masjid pas taraweh juga ramai. berbeda dengan hari-hari lain yang biasanya cuma terisi 2-3 saf saja. 

yang menjadi cobaan yang sangat berat berpuasa di Kupang ini adalah cuaca panas yang sangat tidak bersahabat di siang hari. dan cuaca dingin di malam hari yang sering membuat saya bablas tidak sahur. tapi ramadhan tahun ini saya bersyukur masih bisa merasakan suasananya yang damai. pernah terpikir teman-teman di lokasi/negara lain yang benar-benar tidak dapat merasakan suasana seperti yang saya rasakan di Kupang. puji syukur kehadiratNya.

sekian dulu post saya, nantikan postingan tentang lebaran di kota Kupang selanjutnya,





Wednesday, July 27, 2011

Eksotisme Pulau "Naga"

Hari itu hari minggu, ketika sebuah kabar tidak mengenakkan datang. Ada sebuah insiden yang menyebabkan saya harus terbang dan menginjakkan kaki pertama kali di Pulau Alor. Pulau yang tidak terlalu besar yang terletak di ujung rangkaian kepulauan di timur Pulau Flores. Lebih jelasnya mungkin bisa dilihat di peta berikut ini:

Perjalanan ke pulau ini sedikit memacu adrenalin ketika pesawat bermanuver saat hendak mendarat, ditambah pendeknya landasan sehingga memaksa pesawat berhenti sedikit kasar dan mengkhawatirkan.

Kesan pertama kali tiba di Bandara Mali tidak jauh berbeda dengan bandara-bandara lain di nusa tenggara, bandara kecil namun bersahaja. Saya dijemput untuk menuju lokasi insiden. Sepanjang perjalanan, bibir pantai menyambut dengan deraian ombaknya, deretan pohon kelapa terlihat saling mengipasi karena angin memang cukup kencang siang itu.

Pulau Alor jika dilihat dalam peta mirip (dimirip-miripkan) dengan naga, karena ada bagian kepala naga yang memiliki mulut memanjang dimana ibukota kabupaten nya terletak di pangkal mulut tersebut. Kalabahi nama ibukotanya. Untuk fasilitas akomodasi di Pulau Alor memang masih belum banyak pilihan dan tergolong sederhana, namun diantara beberapa, terdapat homestay yang cukup menarik. Homestay tersebut terletak di Pulau Kepa, pulau yang ada di ujung mulut naga. Pulau tersebut seolah-olah seperti akan dimakan oleh Pulau Naga ini. Untuk ke Pulau tersebut hanya sekitar 10 menit menyeberang dengan kapal kecil dan walaupun dikelola oleh ekspatriat, namun tarifnya masih sangat terjangkau. Bagi yang masih penasaran mungkin tidak ada salahnya menyambangi tautan berikut 

Di pulau ini belum ada restoran, baru ada rumah-rumah makan yang menyediakan berbagai menu, tapi kebetulan banyak juga yang menyediakan masakan jawa, sehingga tidak perlu khawatir terjadi shock culture buat lidah saya. Ikan-ikan disini juga patut jadi bahan pertimbangan, karena selain segar, mungkin akan ditemui jenis-jenis ikan yang agak asing di telinga, namun untuk rasa tidak dijamin untuk tidak nambah.

Menurut cerita,  Pulau Alor ini terkenal dengan dunia bawah lautnya yang sangat indah. Banyak spot-spot diving yang diminati oleh turis mancanegara, namun buat saya yang masih awam dalam dunia perdiving-an, saya cukup bersnorkle ringan di pantai. Pantainya juga menawan mata, air laut yang  jernih kebiruan, pepohonan, dan landscape perbukitan di belakangnya, membuat waktu seakan berhenti, dan terbisik dalam hati “betapa indahnya negeri ini”.
Sedikit oleh-oleh dari Pulau Alor..




Friday, April 29, 2011

Musuh Baru Si Jago Merah

Semakin sering terjadinya kebakaran telah mengilhami Whitesides Research Group yang berasal dari Harvard University untuk menemukan metode alternatif dalam melawan kebakaran, tidak lagi dengan air, pasir, atau bahan kimia, tetapi dengan menggunakan medan listrik. Dalam percobaannya, mereka menggunakan sebuah amplifier yang berkekuatan 600 Watt (setara dengan sistem audio mobil kelas atas) ke sebuah rangkaian untuk menghasilkan medan listrik, yang mereka sebut sebagai Wand-System karena bentuknya yang menyerupai tongkat sihir. Sistem ini menghasilkan medan listrik yang berkekuatan jutaan volt per meter, hampir setara dengan medan listrik yang dibutuhkan untuk menghasilkan loncatan bunga api di udara kering. Dengan menggunakan Wand-System ini, semburan api setinggi 50 cm berhasil dipadamkan hampir seketika.

Bagaimana Wand-System ini bekerja?

Api merupakan reaksi oksidasi berantai yang terjadi antara oksigen dan uap bahan bakar yang dipicu oleh tingkat suhu tertentu atau percikan bunga api pemicu. Pada nyala api terkandung elektron, ion, dan jelaga yang kesemuanya mampu dipengaruhi oleh medan listrik. Berdasarkan prinsip itulah, Wand-System bekerja dengan menjauhkan nyala api dari bahan bakar sehingga reaksi oksidasi berantai dapat diputus dan api dapat dipadamkan.

Saat ini peneliti sedang berusaha untuk meningkatkan kekuatan pemadaman melalui uji coba berbagai bentuk elektroda, maupun mengubah besaran arus listrik, frekuensi, dan voltase terkait agar Wand-System dapat memadamkan api dalam jangkauan yang lebih luas dan menjauhkan api dalam jarak yang lebih jauh.

Mengapa Wand-System ini menjadi pilihan yang menjanjikan di masa depan?

Jika dibandingkan dengan media pemadam lainnya, medan listrik dinilai lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan polutan atau pencemaran air. Menurut Ludovico Cademartiri, Ahli Kimia yang juga anggota post-doctoral di Harvard, Kekuatan Medan listrik yang digunakan oleh Wand-System ini tidak berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan untuk manusia yang sehat. Cademartiri juga mengatakan bahwa Wand-System akan dikembangkan agar semakin ramah, dengan menggunakan kekuatan watt yang semakin kecil, namun dengan kemampuan yang sama baiknya, dan akan membuatnya semakin portabel di masa yang akan datang.

Namun sistem ini masih belum mampu mengatasi kebakaran berskala besar seperti kebakaran hutan. Untuk menghadapi kebakaran dalam skala besar dibutuhkan juga medan listrik yang berkekuatan besar yang mencakup daerah yang luas, dan mewujudkan hal tersebut adalah tantangan yang harus dihadapi, menurut Cademartiri menjelaskan.

Untuk mengatasi kebakaran dalam skala kecil, Aplikasi Wand-System dapat digunakan untuk menggantikan water sprinkler yang terdapat di hampir setiap ruangan kantor. Dengan sistem ini, sprinkler tidak lagi mengeluarkan air ketika terjadi kebakaran, namun cukup mengeluarkan medan listrik untuk memadamkan api, tanpa membasahi dokumen-dokumen, dan tanpa merusak peralatan elektronik.

Dengan ditemukannya cara baru untuk mempengaruhi dan mengendalikan api oleh Cademartiri, akan membuka berjuta peluang baru dalam perkembangan teknologi peradaban umat manusia, dan kini Si Jago Merah pun memiliki musuh baru.

Penemuan Tongkat Pemadam Kebakaran dipresentasikan di pertemuan American Chemical Society di Anaheim, California.

Disadur dari:

“Electric Wand Makes Fire Disappear” - Charles Choi

National Geographic News - 29 Maret 2011

Artikel ini tadinya dibuat untuk ikut melamar jadi kontributor lepasnya National Geographic, tapi karena panggilan tugas ke daerah Nggongi kemarin, jadi lewat deadlinenya, padahal berharap banget bisa gabung. tapi tidak apa-apa, mungkin bisa jadi pengetahuan buat temen-temen blogger..

keep writing...

Thursday, April 14, 2011

Makin ke selatan di sumba timur

perjalanan dimulai dari kota waingapu. semakin ke selatan di sumba timur berarti kita sedang menuju ke daerah bernama Nggongi. gue sendiri masih belum terbayang seperti apa tempat tujuan kali ini. namun jika kita melihat di Peta, kurang lebih rutenya seperti ini:


nggongi itu adalah daerah di wilayah selatan pulau sumba, termasuk daerah terselatan dari bumi nusantara, sehingga di pulau-pulau di dekatnya dibangun pos penjagaan. di daerah ini juga pernah terhembus isu bahwa pulau-pulau tersebut dijual kepada orang asing, tapi menurut penduduk disana itu hanya isu politis untuk menjatuhkan pembesar diwilayah itu.

perjalanan kesana memang bukan perjalanan yang ringan. estimasi waktu tempuh 5 jam dengan medan jalan yang tidak baik. untungnya disiapkan kendaraan tempur dan driver yang mumpuni. haha.. pengalaman pertama gue naik mobil bergardan dua untuk jarak jauh..

entah supirnya yang terlalu hebat atau guenya yang cupu, tapi mobil sebesar ford ranger dikebut sama driver sampai 100 km/jam di jalan yang cuma muat 1 mobil yang kanan kirinya jurang dan jalan yang tidak lurus. berasa seperti naik roller coaster selama 4 jam. perasaan sudah ga karuan, mual, pusing, ngantuk, dll. untungnya karena akrobat driver hebat itu kita bisa sampai "hanya" dengan 4 jam perjalanan.

hal yang menyambut kami ketika pertama kali tiba di daerah ini adalah lautan ternak yang memonopoli jalan raya. bahkan mobil kami pun harus mengalah untuk masuk ke rerumputan agar bisa melewati ternak-ternak yang mungkin sedang arisan itu.

Setelah mengobrol agak panjang, saya baru tahu, kalau di sumba ini memiliki jenis sapi yang terkenal dan hanya ada di sana, namanya sapi Ongole. Sapi Ongole warnanya putih mirip (tapi tidak sama) seperti sapi yang biasa jadi kurban pas hari raya kurban. Sapi Ongole di Sumba, atau yang disebut Sapi S.O. (Sumba Ongole) merupakan ras ongole murni yang masuk ke indonesia dari india, sedangkan sapi-sapi yang biasa kita lihat di hari raya kurban itu adalah hasil perkawinan silangnya (Sapi P.O. : Peranakan Ongole). kalau berbicara masalah peternakan, gue jadi inget ade gue bimo, cepat lulus ya bom..

KTP untuk ternak adalah keunikan lainnya yang saya temukan di sumba timur. semua ternak di sumba timur harus memiliki KTP. hahaha, ayo yang belum punya KTP, padahal sudah harus punya jangan mau kalah ya. KTP disini ternyata bukan kartu tanda penduduk, tapi kartu tanda pemilik. jadi walaupun ternak-ternak tersebut dibiarkan bebas mengembara, akan tetapi tetap ada pemiliknya.

sayangnya gue ga banyak foto-foto disana karena waktunya juga cuma sebentar. esok harinya gue sudah harus kembali ke waingapu untuk kembali ke kupang. perjalanan kali ini sudah lebih baik dibanding yang sebelumnya, karena beberapa kali kita berhenti untuk menstabilkan kondisi perut yang tergoncang-goncang.

sedikit tips dari orang yang biasa bepergian jauh, agar tidak mual dalam perjalanan, udel/puser/bellybutton bisa ditutup pakai koyo..hahaha katanya si bisa ngurangi mual, tapi saya sendiri belum coba karena belum beli koyo. tapi menurut saya, yang ampuh buat ngilangin mual adalah harus makan yang cukup, dan beri jeda beberapa waktu biar makanan turun, baru kita jalan lagi..

anyway, mengambil Motto Sumba Timur : matawai amahu pada njara hamu yang artinya : mata air di padang rumput savana untuk kuda yang bagus, sepertinya memang sesuai dengan keadaan alam yang indah disana..

happy traveling..

Perjalanan ke Pulau Sumba

sumba tidak sama dengan sumbawa, walaupun letaknya berdekatan, namun itu merupakan dua pulau yang berbeda. saya harus menegaskan hal tersebut di awal agar kita tidak salah menjelajah. petanya ada di bawah ini:


pulau sumba adalah pulau yang cukup besar, jika kita berjalan dari bandara Tambolaka yang terletak di kebupaten ter-barat hingga bandara Mauhau-Waingapu yang terletak di kabupaten ter-timur akan memakan waktu 4-5 jam perjalanan. kebetulan jalan disana sudah cukup baik, walaupun di beberapa tempat terasa sempit namun masih bisa dimaklumi karena kendaraan tidak begitu banyak.

keunikan kota-kota di pulau sumba ini, banyak diberi nama dengan kata-kata "wai" seperti waitabula, waikabubak, waibakul, waingapu, dan wai-wai lainnya. jadi bagi yang belum terbiasa, mungkin akan sedikit menahan ketawa ketika pertama kali mendengar nama-nama kota disana..

dalam perjalanan melintas pulau ini, akan banyak ditemukan kubur batu, bangunan besar di dekat rumah. budaya di sumba, bagi jenazah tidak dikuburkan di dalam tanah, akan tetapi di dudukkan di dalam kubur batu yang terbuat dari batu alam besar. satu buah kubur batu dapat menampung beberapa jenazah sekaligus, bahkan terkadang harta benda pun ada yang dimasukkan sebagai kenang-kenangan untuk orang yang sudah meninggal. jika melihat kubur batu tersebut, seakan-akan seperti dibawa kembali ke zaman megalitikum. menurut cerita, proses pembuatan kubur batu tersebut juga memerlukan batu khusus yang diambil dari tempat-tempat tertentu. proses pengambilan batu atau sering disebut "narik batu" itu juga sering memakan korban jiwa, sehingga jaman sekarang, banyak kubur batu yang dibuat menggunakan semen.

adat isitiadat di pulau sumba masih sangat kental, dan yang paling menarik perhatian saya adalah masalah mas kawin. mas kawin atau di sumba disebut "belis" dapat berupa hewan ternak, emas, dan barang-barang lainnya. yang cukup mencengangkan adalah jumlahnya yang tidak kira-kira. untuk melamar seorang wanita bisa sampai puluhan kerbau, puluhan kuda, puluhan sapi, yang kalau dihitung-hitung, biaya pernikahan disana tidak kalah dengan biaya pernikahan artis-artis heboh ibukota. namun dikemas dalam kemasan yang jauh berbeda.

sampai di wilayah timur, kita akan disambut dengan pemandangan ala wallpaper "bliss" wind*ws, karena memang wilayahnya mayoritas padang rumput, tapi jangan kaget jika musim kemarau datang, karena pemandangan akan berubah menjadi batu-batuan karang yang menghitam. sedikit oleh-oleh dari perjalanan di sumba


demikian penjelajahan kali ini, trip ke pedalaman waingapu akan saya tulis dalam post yang berbeda.

keep travelling!

Sunday, March 20, 2011

balegula

beberapa minggu ini cukup banyak cerita yang belum gue ceritain.
karena bingung saking banyaknya, kita mulai dari yang kecil dulu

masalah kue',
kue disini bermacam-macam, ada yang mirip dengan kue-kue di jawa, ada juga yang ndak. ada yang mirip tapi namanya beda, ada juga yang namanya sama, tapi tetep terdengar beda karena diucapkannya pake logat dan bahasa timor.. hahaha. tapi, ada satu kue yang gue suka, namanya kue balegula, kue yang mirip sama kue bantal di jakarta atau kue odading kalo di jawa barat. biasanya kue ini gue makan pagi-pagi kalo ga sempet sarapan, dan biasanya gue minta tolong beliin Om Natan buat beliin di toko sebelah. lumayan buat ganjel sambil minum teh anget.

kue-kue lainnya sebenernya banyak banget, ada sejenis roti yang bentuknya mirip usus ayam, ada roti goreng isi daging/abon, kue cucur, kue pisang, dll. tapi favorit gue tetep si balegula itu. oiya, disini gue belum pernah liat orang jualan cakwe, mungkin bisa jadi opsi juga nih buat mulai usaha..

menurut pengamatan gue, di kupang memang belum terlalu banyak makanan khasnya, tapi ada satu yang gue suka, yaitu daging se'i. daging se'i ini sebenernya adalah daging yang dibumbui dengan asap alias daging asap. sebenernya dagingnya bisa berbagai macam daging merah (sapi, kerbau, kuda, sapi pendek) tapi yang membedakan dengan daging asap biasa adalah ada ramuan dedaunan/herbs yang bikin aroma dan rasanya khas.

khusus temen-temen yang muslim, buat makan se'i ini harus hati-hati buat milihnya, harus dipilih yang dari daging sapi, dan yang dimasaknya tidak campur dengan daging-daging yang tidak halal. dan keterbatasan kita juga di sini, kadang kita ga bisa jamin halal/tidaknya daging walaupun itu daging sapi, karena proses penyembelihannya belum tentu dilakukan sesuai dengan prosedur islam. jadi gue biasanya menghindari daging-dagingan, paling telur/ikan aja.. (pas nyobain se'i pertama gue lupa.. jadi harap maklum ya')

biar ga capek bacanya, cerita lainnya gue tulis di post yang lain ya'
stay tune..

Friday, December 31, 2010

Welcome 2011



only 6 hours more to let go 2010

Thanks to those who hated me,they made me a stronger person..

Thanks to those who loved me,they made my heart bigger..

Thanks to those who were worried about me,they let me know that they actually cared..

Thanks to those who left me,they made me realize that nothing lasts forever..

Thanks to those who entered my life,they made me who I'm today..

Just want to Thank you for being there in my life whatever I might have meant to you..

I want to be The 1st to wish you

Happy New Year 2011


taken from my friends message :)

(seperti) kembali ke masa-masa sekolah

masuk jam 7, istirahat jam 9.30, masuk lagi jam 10, istirahat jam 12.00, masuk lagi jam 13.00, keluar jam 15.30

ini jadwal gue sekolah dulu pas masi SMU

masuk jam 7, istirahat jam 9, masuk lagi jam 9.30, istirahat jam 11.30, masuk lagi jam 12.30, keluar jam 15.30

*jadwal dapat berubah sewaktu-waktu tanpa ada pemberitahuan

ini jadwal kerja normal gue, kalo diliat-liat, hampir mirip ya. hahaha

iya, emang bener, mirip, cuma bedanya dulu gue SMA di asrama, jadi ga ngerasain kejamnya jalanan ibukota, sekarang berangkat dari rumah harus jam 05.30 biar ga telat, sampe kantor jam 7 kurang. pulangnya jam 16 sampe rumah jam 17.30. ini yang bikin kenapa orang jakarta ada yang terlihat lebih tua dari umur yang sebenarnya (ditambah jenggot, kumis, dan aksesoris berbulu lainnya).

sebenernya jadwal istirahat yang jam 9 itu jadwal yang gue dan temen2 bikin sendiri, karena kadang kita berangkat ke kantor belum pada sarapan. karena kita sadar bahwa sarapan itu penting (alias ga bisa nahan laper), maka sepakatlah kita buat curi-curi pergi ke kantin belakang. haha.. lumayan bisa sarapan dan ngobrol2 update gosip.

jadwal makan siang juga fleksibel, bisa turun jam 11.30, jam 12.00, atau kalo kerjaan belum selesai bisa ga turun sekalian. haha. dan yang parah kalo hari senin dan kamis, hari yang harus pakai seragam, putih-biru, mirip sama seragam SMP.

bener-bener mirip ya kalo dipikir-pikir. salah satu yang paling ngebedain: dulu kita bayar, sekarang kita dibayar. haha

happy blogging..

(berbahagialah buat para suami yang istrinya mau nyempetin buat nyiapin sarapan -curcol.com-).