Thursday, April 14, 2011

Perjalanan ke Pulau Sumba

sumba tidak sama dengan sumbawa, walaupun letaknya berdekatan, namun itu merupakan dua pulau yang berbeda. saya harus menegaskan hal tersebut di awal agar kita tidak salah menjelajah. petanya ada di bawah ini:


pulau sumba adalah pulau yang cukup besar, jika kita berjalan dari bandara Tambolaka yang terletak di kebupaten ter-barat hingga bandara Mauhau-Waingapu yang terletak di kabupaten ter-timur akan memakan waktu 4-5 jam perjalanan. kebetulan jalan disana sudah cukup baik, walaupun di beberapa tempat terasa sempit namun masih bisa dimaklumi karena kendaraan tidak begitu banyak.

keunikan kota-kota di pulau sumba ini, banyak diberi nama dengan kata-kata "wai" seperti waitabula, waikabubak, waibakul, waingapu, dan wai-wai lainnya. jadi bagi yang belum terbiasa, mungkin akan sedikit menahan ketawa ketika pertama kali mendengar nama-nama kota disana..

dalam perjalanan melintas pulau ini, akan banyak ditemukan kubur batu, bangunan besar di dekat rumah. budaya di sumba, bagi jenazah tidak dikuburkan di dalam tanah, akan tetapi di dudukkan di dalam kubur batu yang terbuat dari batu alam besar. satu buah kubur batu dapat menampung beberapa jenazah sekaligus, bahkan terkadang harta benda pun ada yang dimasukkan sebagai kenang-kenangan untuk orang yang sudah meninggal. jika melihat kubur batu tersebut, seakan-akan seperti dibawa kembali ke zaman megalitikum. menurut cerita, proses pembuatan kubur batu tersebut juga memerlukan batu khusus yang diambil dari tempat-tempat tertentu. proses pengambilan batu atau sering disebut "narik batu" itu juga sering memakan korban jiwa, sehingga jaman sekarang, banyak kubur batu yang dibuat menggunakan semen.

adat isitiadat di pulau sumba masih sangat kental, dan yang paling menarik perhatian saya adalah masalah mas kawin. mas kawin atau di sumba disebut "belis" dapat berupa hewan ternak, emas, dan barang-barang lainnya. yang cukup mencengangkan adalah jumlahnya yang tidak kira-kira. untuk melamar seorang wanita bisa sampai puluhan kerbau, puluhan kuda, puluhan sapi, yang kalau dihitung-hitung, biaya pernikahan disana tidak kalah dengan biaya pernikahan artis-artis heboh ibukota. namun dikemas dalam kemasan yang jauh berbeda.

sampai di wilayah timur, kita akan disambut dengan pemandangan ala wallpaper "bliss" wind*ws, karena memang wilayahnya mayoritas padang rumput, tapi jangan kaget jika musim kemarau datang, karena pemandangan akan berubah menjadi batu-batuan karang yang menghitam. sedikit oleh-oleh dari perjalanan di sumba


demikian penjelajahan kali ini, trip ke pedalaman waingapu akan saya tulis dalam post yang berbeda.

keep travelling!

5 comments:

annisa said...

mau list pelsngii d pulau sumba :)

annisa said...

retype: mau liat pelangii di pulau sumba :)

ZAHRA IBRAHIM S.Psi said...

naice trip, sebagai orang sumba saya senang karena anda merasa nyaman disana...
anisa: ayo kesumba disana kamu hampir bisa selalu melihat pelangi yang indah sat hujan mulai reda..

Anonymous said...

saya butuh info ttg waingapu nich...boleh minta emailnya atau no yag bs dihub..tks

Asti Annisa said...

Waah ramai ternyata komentarnya...
Alhamdulillah udah kesampaian main ke sumba... Dari sumba timur ke sumba barat..

Kalau ada kesempatan, pgn kembali lagi apalagi ke pantai puru kambera :D :D